Mengenal Konsep Gaya Hidup Minimalism – Kehidupan yang berjalan serba cepat membuat produksi kebutuhan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Hingga pada akhirnya konsep minimalism sebagai gaya hidup di kenalkan ke publik dan di terapkan dalam berbagai bidang, seperti seni, fashion, arsitektur, dekorasi, dan lain sebagainya.
Kenalan dengan Gaya Hidup Minimalism
Konsep minimalisme juga dapat di terapkan dalam kehidupan sehari – hari melalui gaya hidup. Menerapkan gaya hidup minimalis berarti berusaha untuk hidup dengan lebih sedikit barang dan berfokus pada apa yang benar – benar di butuhkan.
Minimalisme menekankan pada pemenuhan kebutuhan dasar yang berkualitas untuk menghindari keinginan yang tidak penting. Konsep minimalisme mendorong manusia untuk hidup dengan lebih bijaksana dan menghindari konsumsi yang berlebihan.
Mengapa Gaya Hidup Minimalism itu Di Perlukan?
Dominasi budaya konsumen yang di dasarkan pada materialisme dan konsumerisme telah menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan (Bradshaw, 2019). Konsumsi barang yang berlebihan dapat menyebabkan sumber daya alam terhamburkan begitu saja karena jarang di pakai dan hanya berakhir di tempat sampah.
Selain itu, barang yang di buang belum tentu akan di kelola secara bertanggung jawab. Kebanyakan akan berakhir di tempat pembuangan akhir dan tidak terurai yang akhirnya menimbulkan masalah lingkungan baru.
Penerapan konsep minimalism menjadi pilihan yang tepat untuk mencegah masalah tersebut. Hal ini di karenakan konsep minimalism memprioritaskan opsi yang lebih berkelanjutan dan etis. Seperti menginvestasikan lebih sedikit barang yang berkualitas tinggi. Dengan begitu, barang yang di punya dapat di manfaatkan dan di pakai dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, mengadopsi gaya hidup minimalisme dapat mengurangi tingkat stress. Hal ini di karenakan ketergantungan pada benda material akan berkurang sehingga membantu berfokus pada hal – hal lain yang lebih penting pada hidup, seperti kesehatan dan kebahagiaan.
Contoh Negara yang Populerkan Gaya Hidup Minimalis
1. Jepang
Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan konsep minimalisnya. Konsep minimalis yang di terapkan di Jepang terinspirasi dari aliran Zen Buddhism yang berfokus pada kesederhanaan, kebersihan, dan kerapian.
Kultur jepang berpegang teguh pada keseimbangan hidup yang bersih, rapi, dan cinta pada alam. Hal tersebut dapat di lihat di seluruh aspek kehidupan masyarakatnya, seperti budaya, gaya hidup, kesenian, dan lain sebagainya.
Jepang juga memiliki tokoh minimalisme modern, yaitu Marie Kondo yang terkenal dengan konsep “spark joy”. Marie kondo mengenalkan konsep KonMari yang membantu banyak orang lebih sadar akan barang – barang yang mereka miliki.
Pada dasarnya KonMari mendorong seseorang untuk mengurangi barang yang tidak di perlukan dengan memegang setiap barang dan bertanya pada diri sendiri apakah barang tersebut “spark joy” atau memunculkan rasa gembira. Jika tidak, barang tersebut di anggap tidak di perlukan dan di buang.
2. Swedia
Tidak seperti jepang, konsep minimalis yang di terapkan di Swedia lebih mengutamakan kenyamanan. Konsep tersebut di kenal sebagai hygge.
Hygge (di baca ‘hyoo-guh’) memprioritaskan kualitas hidup yang tinggi melalui gaya hidup sederhana, sehat, dan bahagia. Selain itu, hygge juga menekankan pada pentingnya hubungan antar manusia dan apresiasi terhadap momen kecil dalam hidup.
3. Belanda
Kehidupan sehari – hari masyarakat di Belanda secara mayoritas telah mengadopsi konsep minimalis. Salah satunya adalah penerapan “doe maar gewoon”.
Doe Maar Gewoon memiliki arti “hanya melakukan hal yang biasa – biasa saja”. Konsep tersebut menekankan pada gaya hidup sederhana yang tidak mencolok, seperti memprioritaskan kualitas hidup yang baik di bandingkan status sosial atau kepemilikan barang bermerek yang mahal.
Selain itu, Belanda juga memegang erat “Duurzaamheid” atau sustainability yang di praktikkan dengan pengurangan konsumsi barang dan penggunaan barang yang ramah lingkungan. Aspek keberlanjutan ini telah di terapkan beberapa perusahaan dalam produk mereka yang memiliki desain sederhana dan berkualitas tinggi.
Langkah Awal Terapkan Gaya Hidup Minimalis
1. Tetapkan Tujuan
Setiap orang memiliki persepsi dan tujuan yang berbeda mengenai minimalisme. Sebuah tujuan perlu di tetapkan agar penerapan konsep minimalsme dalam kehidupan sehari-hari lebih mudah untuk di mulai dan di pertahankan.
Jadikan tujuan anda sebagai sebuah motivasi. Apakah minimalisme di terapkan untuk mengurangi stress, memperbaiki kebiasaan, menyelamatkan keuangan, atau menjadi lebih peduli terhadap lingkungan?
2. Prioritaskan Kualitas bukan Kuantitas
Jika hendak membeli barang, pikirkan matang – matang sebelum membeli. Pastikan barang tersebut benar – benar di butuhkan dan memiliki kualitas yang baik. Hal ini di lakukan untuk memperkecil dampak negatif konsumsi berlebihan terhadap lingkungan dan kesehatan mental.
3. Fokus pada Barang yang Penting
Minimalisme menekankan pada kepemilikan barang yang benar – benar di butuhkan. Maka dari itu, mulai kelola barang yang anda miliki. Sisihkan barang yang sekiranya kurang penting dan jarang di gunakan.
4. Reuse
Pertimbangkan untuk memanfaatkan barang yang dapat di gunakan kembali. Usahakan untuk menjaga kualitasnya agar dapat terus di gunakan dalam waktu yang lama. Dengan begitu, anda dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
Baca juga artikel lain yang ada di situs dalmadicenter.com
5. Donasikan, Jual, atau Daur Ulang
Minimalisme mendorong untuk mengurangi jumlah barang yang di miliki. Maka dari itu, barang – barang yang sudah tidak di gunakan sebaiknya di jual atau di donasikan kepada orang yang membutuhkan jika masih layak. Apabila sudah rusak, sebaiknya di buang ke pengelola sampah agar dapat di daur ulang.