Investasi menjadi salah satu cara yang populer untuk meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Banyak faktor yang menyebabkan mereka melakukan kesalahan, yang pada akhirnya dapat mengurangi keberhasilan dan bahkan menyebabkan kerugian besar. Berikut ada beberapa alasan utama mengapa investasi pemula sering melakukan kesalahan dan bagaimana cara menghindarinya agar investasi yang di lakukan lebih aman dan menguntungkan.

 1. Kurangnya Pengetahuan dan Pemahaman Dasar Investasi

Salah satu penyebab utama kesalahan investasi pada pemula adalah kurangnya pengetahuan tentang dunia investasi itu sendiri. Banyak pemula yang terburu-buru ingin mendapatkan keuntungan cepat tanpa memahami karakteristik instrumen investasi yang mereka pilih. Mereka mungkin tidak tahu risiko yang melekat pada jenis investasi tertentu, seperti saham, obligasi, reksadana, atau properti.

Solusi:
Sebelum mulai berinvestasi, luangkan waktu untuk berlajar dasar-dasar investasi. Baca Buku, ikuti seminar, atau konsultasi dengan ahli keuangan. Pahami risiko dan potensi dari setiap instrumen investasi, serta bagaimana pasar berfungsi.

Baca Juga : Teknologi China Menjadi Idola Dunia: Rahasia Mereka Jadi Terdepan!

 2. Mengikuti Emosi dan FOMO (Fear Of Missing Out)

Investasi yang di dasarkan pada emosi sering kali berujung pada keputusan yang buruk. Pemula cenderung terpengaruh berita viral, tren pasar, atau ketakutan kehilangan peluang (FOMO), sehingga membeli aset harga sudah tinggi atau menjual saat sudah turun.

Solusi:
Kendalikan emosi dan buatlah rencana investasi yang jelas. Jangan terburu-buru mengikuti tren tanpa analisis yang matang. Disipilin dan konsisten terhadap strategi investasi adalah kunci utama.

 3. Kurangnya Perencaan dan Tujuan Investasi

Banyak pemula yang memulai investasi tanpa perencanaan yang matang. Mereka tidak menetapkan tujuan keuangan spesifik, jangka waktu investasi, maupun toleransi risiko yang sesuai dengan kondisi mereka.

Solusi:
Tentukan tujuan investasi dengan jelas, seperti nabung untuk pendidikan anak, membeli rumah, atua pensiun. Sesuaikan pilihan instrumen investasi dengan tujuan dan profil risiko Anda.

 4. Mengabaikan Diversifikasi

Menginvestasikan seluruh dana pada satu instrumen atau aset terentu dapat dapat meningkatkan risiko kerugian besar. Banyak pemula yang merasa yakin pada satu jenis investasi dan mengabaikan pentingnya diversifikasi portofolio.

Solusi :
Seberkan investasi ke berbagai instrumen dan sektor agar risiko tersebar. Diversifikasi membantu melindungi portofolio dari fluktuasi pasar yang ekstrim.

 5. Mengabaikan Biaya dan Pajak

Biaya transaksi, administrasi, dan pajak dapat mengurangi keuntungan investasi secara signifikan. Karena itu, banyak pemula yang tidak memperhatikan aspek ini saat memilih instrumen atau melakukan transaksi.

Solusi :
Pelajari biaya-biaya yang terkait dengan investasi dan pilih instrumen yang menawarkan biaya rendah. Perhatikan pula aspek perpajakan agar tidak terkejut saat harus membayar pajak atas keuntungan.

 6. Tidak Sabar dan Terburu-Buru Mengambil Keputusan

Investasi memerlukan kesabaran dan di siplin. Pemula sering kali ingin hasil cepat dan langsung panik saat pasar mengalami penurunan, sehingga mereka menjual asetnya dengan kerugian.

Solusi :
Bersabarlah dan percaya pada strategi jangka panjang. Pasar fluktuatif adalah hal yang wajar, dan kesabaran akan membantu meraih hasil optimal.

 7. Tidak Melakukan Monitoring dan Evaluasi

Selain itu, investasi bukanlah proses sekali jalan. Pemula yang tidak rutin membantu dan mengevaluasi portofolio mereka berisiko kehilangan peluang untuk melakukan penyesuaian yang di perlukan.

Solusi :
Lakukakan monitoring secara berkala dan evaluasi performa investasi. Sesuaikan portofolio sesuai perubahan kondisi pasar dan tujuan keuangan.’

Ingatlah investasi adalah perjalanan jangka panjang yang membutuhkan kesabaran, pengetahuan, dan di siplin.